Harapan Senja


Harapan Senja
Langit diatasku murung muka.
Meneteskan air mata kepedihan carut marut pagelaran mayada pada.
Entah sampai kapan, hanya burung-burung merpati yang mengepakkan sayapnya. 
Ku dengar berbisik bahwa inilah kehidupan kawan.


Siapa yang akan menyangka tatkala tangisan itu kan berubah terangnya sinar ibu.
Hei... engkau yang berbisik tentang keluh kesahmu.
Tak pernahkah kau mau mendengar lelahnya telingaku.

ahh... petang yang kelam segeralah sirna....

15.44 25/11/2011 B5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Sebuah Mesjid (Taufiq Ismail)

Kalian Cetak Kami Jadi Bangsa Pengemis (Taufiq Ismail)

Kisah Seorang Ayah, Anak Dan Burung Gagak

Asal Usul Nama Hari (Versi Inggris)

Abu Nawas Mengerjakan Pekerjaan Yang Mustahil