Kultum Bang Tere Tentang Teroris


Mr. Obama, Mr. Jens Stoltenberg, Mr. David Cameron, serta Mr. dan Ms. hadirin wal hadirot lainnya. Pertama2, ijinkanlah saya mengucapkan rasa duka cita yg mendalam, atas kerusuhan di inggris, Mr. david cameron, hari2 ini, ratusan perusuh ditangkap, bukan cuma mobil, satu, dua lebih blok toko, rumah, dll katanya telah dibakar, dan media massa menyebutnya kerusuhan terburuk setelah perang dunia ke-2. Juga, ijinkanlah saya mengucapkan rasa sedih yg luar biasa, atas penembakan puluhan warga Norwegia, saya sedih sekali Mr. stoltenberg, alangkah tidak manusiawinya kita dibanding hewan buas. dan juga, rasa prihatin saya yg amat kental untuk krsisis ekonomi Amerika saat ini, sungguh saya prihatin, Mr. Obama, penduduk Anda cemas kehilangan uang pensiun, dana investasi, belum lagi pekerjaan, dan sebagainya.

Mr., Ms., hadirin wal hadirot lainnya, kultum saya kali ini pendek saja, tentang terorisme.
Apa itu teroris? siapa itu teroris? apa tujuan teroris? kenapa teroris? mengapa teroris? ternyata, teroris itu bukan siapa2, bukan orang lain nun jauh di sana, bukan negara tetangga yg suka rusuh, bukan paham eksterm kanan dan kiri, bukan itu semua. Teroris itu adalah kita semua, termasuk saya. kita semua menyimpan potensi utk menjadi teroris, kita semua menyimpan potensi utk menjadi perusak kehidupan ini. Jangankan merusak komunitas, alam sekitar, hutan, kota, desa, jangankan mengebom pesawat, menghancurkan satu negara, mengirim pesawat2 tempur, bahkan Mr., Ms., hadirin wal hadirot, kita sendiri tega merusak diri sendiri. kita menjadi teroris utk diri sendiri.

Saya sedih memikirkan banyak hal. kerusuhan di london, misalnya, tdk ada jaminan meski sebuah kota sdh begitu dewasa, semua bisa diatur baik-baik, semua sistem, mekanisme. kecil sj pemicunya, potensi teroris di hati kita meledak, maka semua binasa, seluruh kota dicekam ketakutan. juga di norwegia, negara yg begitu damai sentosa, saya bahkan bercita2 ingin liburan ke sana Mr. stoltenberg, mengajak anak kami, tp lihatlah, seketika dingin mencekam saat mayat2 korban penembakan diurus. bagaimana mungkin pelakunya kita2 juga? bukan org di benua lain yg selama ini katanya yg memang ahli membenci dan meneror. juga krisis perekonomian di amerika, Mr. obama, bukankah pelakunya kita2 juga, tdk ada yg merusaknya selain kita sendiri, kitalah yg merusak sistem keuangan dgn nafsu teroris.

Mr., Ms., hadirin wal hadirot, terakhir, sbg penutup kultum pendek ini, ijinkanlah saya mengingatkan sesuatu, sebuah kabar buruk bagi kita semua, termasuk bagi saya, tere-liye yg dhaif dan bukunya nggak laku2, dalam urusan ini, sekali lagi, dalam urusan ini, sayangnya, kita lebih merasa tahu urusan org lain, merasa tahu ada potensi teroris di orang lain, tp kita tdk pernah sedetikpun menyadari, bahwa jangan2, potensi teroris dihati2 kita, jauh lebih besar dan berbahaya. hanya kepada Tuhan-lah kita berserah diri, semoga kita senantiasa diberikan pemahaman yg baik. dan bagi adik2 yg mau minta ttd habis kultum, maaf, di buku yg dia karang sj tere-liye malas ttd. bagi yg mau komen, maaf, jgn bawa2 ttg hal sensitif dan tdk relevan, drpd begitu mudah nulis komen, mending mikir dalam2, jangan2 di hati kita tersimpan bara teroris yg luar biasa, yg bukan membakar org lain, justru siap lbh dulu membakar diri sendiri dgn berbagai penyakit hati. terima-kasih.

Sumber: Catatan Tere Liye

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Sebuah Mesjid (Taufiq Ismail)

Kalian Cetak Kami Jadi Bangsa Pengemis (Taufiq Ismail)

Kisah Seorang Ayah, Anak Dan Burung Gagak

Asal Usul Nama Hari (Versi Inggris)

Asal Kata Minggu Dan Ahad